Jumat, 22 Februari 2013

Salam Redaksi


Assalamualaikum Wr. Wb.
Hai sahabat pembaca, hari-beranti hari kami doakan semoga anda selalu sehat dan baik-baik saja. Dan tak lupa kami ingin mengugkapkan rasa bahagia kami karna bisa menyapa anda sekalian.
Pada edisi madding kali ini, kami sangat berharap bisa menambah wawasan atau pengetahuan anda, tak sebatas itu kami juga berharap anda bisa terhibur oleh artikel-artikel khusus yang kami sajikan untuk anda, misalkan pantun, cerita lucu, komik dll.
Alhamdulillah, dalam bulan ini tak sedikit yang menyumbangkan karyanya untuk dimuat di madding, itu mungkin karena kepedulian salah satu guru bahasa Indonesia. Oleh karena itu kami sangat berterimakasih.
Karena pelajaran bahasa Indonesia adalah sangat tepat belajar secara langsung membuat karya tulis misalnya lalu dimuat dimading dan dibaca oleh seluruh siswa SMKN1 Puloampel.
Sahabat pembaca, seperti biasa kami sajikan artikel dan karya tulis untuk anda baca, sebagian tulisan adalah dari Siswa SMKN1 Puloampel dari buku, dari tim redaksi atau dari internet yang kami pilih secara khusus untuk anda.
Adapun artikel madding edisi 04 s/d 10 bln Februari ini sbb:
Pada artikel wacana/tulisan khusus berjudul Fenomena Pendidikan anak, dan bagaimana cara mengendalika saat kita marah. Pada Motiasi, berjudul  gagal hanya peristiwa bukan orangnya, dan di serba-serbi kami muat tentang manfaat undur-undur salah satu manfaatnya untuk pengobatan penyakit diabetes. Sedangkan pada tokoh kita, kami muat tentang biografi  Pudi E. Candra. Dia adalah salah satu pengusaha yang sukses mendirikan lembaga pendidikan PRIMAGAMA. Dan masih banyak artikel menarik lainnya yang bisa anda baca di madding Amuniaka SMKN1 Puloampel.
Akhirnya kami mohon maaf bila terdapat kekurangan dan kesalahan tak lupa kami mohon doa agar madding kita ini tetap eksis dan memberi banyak manfaat untuk pembaca.amin
Salam Hangat, Pembina Mading (Aat Atoillah).

 Editorial
( Bahasa Indonesia Sebuah Ragam Pendidikan)
 Pelajaran bahasa Indonesia mungkin tidak asing lagi bagi kita, karena sejak sekolah tingkat kanak-kanak, tingkat dasar sampai perguruan tinggi pasti sudah ada. Bahkan dalam pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu pelajaran yang disertakan dalam Ujian Nasiaonal (UN).

Namun dalam hal ini penulis ingin mengutarakan tentang beragam pendidikan dalam pelajaran Bahasa Indonesia.  Yang mungkin banyak orang tidak menydarinya.
Mari kita tengok apa sajakah yang dipelajari atau dibahas dalam pelajaran bahasa Indonesia.
Secara umum bahasa Indonesia tidak saja meliputi kemampuan berbahasa secara tertulis, tetapi juga secara lisan, kita dididik untuk bisa mengeluarkan pikiran kita secara kritis dan teratur dalam bahasa yang jelas dan benar.
Kita juga diajarkan tentang bagaimana cara menulis, entah itu menulis cerpen puisi atau mengarang lainnya, berpidato, berkomunikasi yang baik, tak hanya itu masih banyak lainnya yang bila dipelajari dan dikaji dengan sungguh-sungguh maka akan besar manfaatnya untuk kita.
Semoga kita tidak mengabaikan pelajaran Bahasa Indonesia yang ada Di sekolah.  Amin.

Fenomena Pendidikan Anak

Pada hakikatnya anak-anak tidak ada yang bodoh atau pintar. Karena anak adalah indivdu yang unik, tidak dibolehkan bentuk intimidasi apapun untuk menekan kemampuan anak. Tugas besar bagi orang tua dan guru untuk dapat mengeksplore kemampuan yang ada dalam diri anak tanpa harus memaksa.
Jika orang tua atau guru agar keinginannya diikuti oleh anak/murid maka buatlah suasana yang menyenangkan.
Ketika kita berhadapan dengan anak, maka kita sedang menghadapi sesuatu yang amat kompleks.
Maka selayaknya orang tuaguru juga harus mempunyai metode yang kompleks pula untuk bisa menghadapinya.
Anak yang lahir di tahun 2000an adalah anak yang cepat gerak tubuhnya, sehingga terkesan sulit diatur. Hal itu dipengaruhi oleh nutrisi yang diterima.
Melihat kurikulum pendidikan sekarang, jelas sangat komplesk, padat dan tinggi. Hal ini tidak akan menjadi masalah jika seorang guru mau mengembangkan kemampuan dalam dirinya untuk menciptakan aneka ragam metode pengajaran.
Penulis melihat materi pembelajaran kelas 1 (satu ( SD sangat horror sekali. Bagaimana tidak, anak usia 6-7 tahun disuguhkan dengan materi-materi yang sagat padat. Untuk menerima dan memahami materi, anak harus mengeluarkan seluruh kekuatan nalarnya. Sementara kemampuan pada setiap anak tidaklah sama. Jika harus memilih cocok dan tidak cocoknya, maka penulis memilih tidak cocok jika materi tersebut diberikanuntuk anak kelas I SD, dimana ranah berpikirnya masih dala level mengetahui dan mengenal.
Ini merupakan PR besar sebagai pendidik khusunya guru mapel atau guru kelas satu.
Anak-anak sudah cukup stress dengan materi yang hamper 90% tidak mereka pahami, jangan tambah rasa panic anak dengan memberikan metode yang monoton dan sikap yang monoton pula guru harus mempunyai inovasi bagaimana caranya agar siswa betah dan senang belajar serta bangga pada sekolah dan gurunya.
Karena pada dasarnya usia SD adalah usia di ajar bukan belajar.
Dalam melakukan penilaian, mestinya tidak bisa menilai anak SD secara objekrif. Ketiga aspek pembelajran harus diterima mulai dari segi kognotif, psikomotoriknya. Jika penilaian dilakukan secara objektif maka penilaina itu adalah penlaian yang keliru.
Selamat berinovasi bagi seluruh pendidik Indonesia. Buatlah anak bangsa menjadi pandai dengan jujur dan lemah lembut bukan dengan intimidasi fisik dan psikis.

Ketika Kita Marah

Sahabat pembaca, marah dalam kamus Bahasa Indonesia  berarti sangat panas hati atau sangat tidak senang misalkan karena dihina, diperlakukan tidak spantasnya dsb.  Secara psikologis Marah merupakan bentuk ekspresi emosi yang ditimbulkan oleh pengaruh lingkungan sekitar manusia, dimana biasanya orang akan menjadi terpancing emosi marahnya apabila mendapatkan stimulus-stimulus yang mengancam atau mengusik ketenangan dan kenyamanan seseorang, misalnya orang akan marah jika dia di caci maki, di hina, dipukul, atau bahkan dilecehkan oleh orang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi orang sehingga orang bisa menjadi marah, yaitu kondisi fisik, kondisi psikis, dan kemungkinan lain adalah karena moralitas yang tidak baik.
Marah juga sebagai sifat buruk yang semua orang pasti pernah mengalaminya. Namun hal itu jika dibiarkan akan berdampak tidak baik untuk diri kita sebagai seorang muslim. Karena dalam sebuah hadits Rasul dijelaskan,”Sesungguhnya marah itu berasal dari syetan...”.(HR Abu DAwud)
Dalam hal ini akibat marah banyak yang dirugikan bukan haya diri sendiri melainkan oranglainpun kena masalah atas kemarahan yang kita perbuat.
Sering kita mendengar berita dimedia, misalkan karena marah seorang ibu tega membakar anak kandungnya sendiri atau seorang suami tega membunuh isitrinya sendiri. Dengan demikian orang tersebut dikenai hukuman atau masuk buih. Lalu apa yang dia dapatkan rugikah atau untungkah. Yang pasti penyesalan yang mendalam karena telah melakukan hal yang sadis tersebut hanya karena marah. Jika kita sudah tau betapa buruknya akibat marah, maka saatnya kita tinggalkan sifat buruk itu dan baung jauh-jauh dari diri kita. Adapun langkah-langkah yang harus kita lakukan antara lain sbb:
1. ....Apabila seorang dari kalian marah,maka hendaklah ia berwudhu(HR Abu Dawud).
2. Upayakan jika sedang marah jangan berdiri tetapi duduk, jika duduk tak berpengaruh maka tidurlah.
3. Sabar dan ikhlaslah serta toleransi. Orang yang sabar pasti bisa mengendalikan dirinya dari kelakuan hal-hal yang tidak baik. Maka bersabarlah.
Semoga bermanfaat.
Salam hangat, An-Nahl

Puisi

Hanya Doa
Hanya doa ku panjatkan
Tanpa mendekap rindu sunyi karna tanpamu
Bersama kata-kata ini
Ku sirami taman-taman bunga cintaku
Sampai akhirnya dapat menahan tangis
Tagis setelah ketiadaanmu disisihku
Terbentangnya waktu, melahirnkan sebuah tandatanya
Kapankah perpisahan berakhir
Aku ingin segera saja mengulang pertemuan saat pertama kali kita berjumpa dengan ceria karna begitu indah.
Secercah harapan terus ku ukir agar tak pernah terhapus dan memudar karna debu
Debu yang pernah membuat kita risau dan memisahkan kita.
Jika kau tak bisa hadir dalam nyata. Cukuplah datang meski dalam mimpi dan khayalku.
Karna itupun cukup membahagiakanku
Dan akupun hanya dapat berharap dan berdoa semoga kau tetap terjaga dalam lindungan-Nya.
Dan kau masih menjaga cintaku serta mengekalkan namaku dalam hatimu.
An-Nahl



Menjaga Cinta
Orang yang hidupnya sempurna adalah rang yang jatuh cinta dan bisa mencintai serta dicintai oleh orang lain. Kemudian timbul pertanyaan, sampai manakah cinta itu akan tetap bertahan. jawabannya adalah itu semua tergantung bagaimana cara kita dalam menjaganya . Apabila cinta itu kita terus pelihara dengan baik, maka cinta itu akan dengan sendirinya tumbuh subur, berkembang dan menjadi kuat. Cinta itu butuh pupuk untuk menyuburkannya. Cinta itu butuh perawatan untuk menjaganya dan cinta itu butuh perlindungan untuk keamanannya dan yang pasti cinta itu butuh kasih sayang untuk keromantisannya.
Begitu banyak rangkai atau kebutuhan cinta itu.
Bila kebutuhan itu telah kita persembahkan untuknya maka cinta itu tak pernah rapuh dan tak bisa memberi peluang untuk mencintai yang lain.
An-Nahl



Kau
Kau seperti mentari yang tak pernah hilang dan terbenam
Kaupun seperti rembulan yang tak pernah redup.
Kau yang pertama telah mengusik hati ini dari sedih, jenuh dan takut, berganti menjadi sejuta bahagia.
Aku seperti perahu karam jika kau tak memanggilku oleh cintamu.
Karna cintamu membangkitkanku dari lelap dan keputusasaanku.
Kau bangkitkan aku untuk semangat dan membuka mata hingga sanggup melihat indahnya warna-warni dunia.
Kau yang mengajarkanku untuk senantiasa tersenyum
Tersenyum yang begitu manis meski sedang menghadapi kehidupan yang begitu getir.
Bersama kau…
Kedamaian itu ada, namun apakah aku menentramkanmu?
Semoga harapan itu tak pernah pupus oleh waktu hingga ku gapai dan meraih serta mempertahankan cintaku untukmu tanpa terdiam.
Kau boleh menghilang dan pergi sesukamu bila aku tak bisa membuatmu bahagia
Asalkan kau tau keabadian cintaku adalah untukmu kasih.
An-Nahl


Mawar Merah
Mawar… bentukmu begitu indah
Warna merah menjadi cirri khasmu
Kau selalu digemari setiap orang
Keindahanmu sungguh menawan
Banyak kumbangn yang mendekatimu
Setiap kumbang pasti berkata “Kau begitu indah”
Mawar saat mekar banyak yang mengagumimu…
Tetapi saat kau layu tak seorangpun memandangmu…
Bolehkah aku memetikmu
Agar aku bisa menyentuh keindahanmu, lembutnya harum darimu…
Kau adalah lambing ketulusan cinta.
Mawar merah
Kuingin selalu melihatmu
Mekar dengan indah agar kau selalu dikagumi
Agar kau selalu terlihat indah
Dan selalu menghirup harummu…
Mawar merah…
Kuingin kau selalu ada dan tak pernah layu.

Karya: Elin Noviyati kls. X Ki

Merindukan Seseorang
Dimalam yang sunyi ini
Ku ditemani dengan bulan
Bulan itu begitu indah sinarnya
Tapi di balik sinar itu ada sesuatu yang kurang yaitu mengapa tidak ada bintang.
Dimana dia yang selalu temani bulan Ketika malam tiba
Seperti hatiku ini tak ada yang menemani Bulan merindukan bintang Akupun merindukan






seseorang…
Ku coba bertanya pada bulan
“Bulan dimanakah sosok lelaki yang aku sayangi saat ini?
Namun bulan hanya menjawab “Akupun sedang bingung, karena aku juga sedang merindukan bintang yag biasa menemani diriku…
Nasib kita sama bulan…
Kita sama-sama sedang merindukan seseorang…

Karya: Elin Noviyati kls. X Ki



Sebaris Nyanyian Dari Ibu

Ibuku malang ibuku tersayang…
Tatap matamu Satu,
 seakan kasih sebening kaca.
Masa-masa duka,
Kau bangkitkan gaya jua
Dalam mengarungI gelombang samudra hidup ini.
Nasib tiada pernah kau ratapi
Kau terima dengan tabah
Kehidupan ini kau anggap bagai menggarap sawah

Dengan keringat sendiri kau tanamkan rasa harga diri.
Nyanyian itu tak akan pernah terlupakan olehku. Nyanyian yang mengingatkan aku akan ibu yang telah melahirkan aku dan membesarkanku hingga aku menjadi seperti ini. Aku sangat bersyukur karena aku mempunyai seorang ibu yang berhati mulia, yang setiap malam selalu mengantar aku tidur sambil menyanyikan lagu itu, menasehati aku, memberikan aku pujian dan membuat aku bangga padanya karena
ketabahan hatinya. Meskipun sering kali aku membuatnya kecewa tapi ibu tak pernah sedikitpun membesarkanya. Dia tahu bagaimana yang seharusnya dia lakukan untuk memberiku semangat ketika aku merasa terpuruk, patah hati dan hilang kendali. Ibu adalah teman yang selalu mengisi hariku dan tempat berlabuh dimana semua kekesalan ku terobati. Ibu, aku rindu padamu...kapan kau akan menyanyikan lagu itu lagi? Kapan kau akan menjaga aku ketika aku tengah sekarat, dikala tak mampu untuk menyuap makanan. Kaulah penolongku ibu. Aku rindu semua itu. Biar sedewasa apupun diriku, jika berada di dekapmu aku merasa diriku seperti sepuluh tahun yang lalu. Merengek, manja dan selalu ceroboh.

Akhir-akhir ini, Aku tahu kau merasa  terkekang dengan sikap ayah, merasa dihianati, merasa tak dihargai. Aku tahu kau sangat prustasi. Sering kali dalam keluarga kita terjadi percecokan dan semua kesalahan selalu dilimpahkan padamu. Kau menerimanya dengan lapang meskipun kau tahu sendiri kalau itu bukan kesalahmu. Ayah tak tahu apa-apa tentang kasih sayang yang kau berikan kepada kami. Dia hanya bisa menuntut dan menuntut agar kita menuruti semua kemauannya dan jika tidak, kitalah yang dianggap tak tahu berterima kasih atas nafkahnya. Kau tak pernah menyadarinya ibu, sehabis kau dan ayah bertengkar, aku tak pernah absen mengintipmu yang
sedang menangis termangut-mangut dan kau sesekali menyalahkan dirimu sendiri. Ketika aku mulai terhanyut oleh tangisanmu, tanpa aku menyadari air mataku ikut menetes. Setitik, dua titik hingga mataku sembab.

Tak berakhir di situ. Semua orang mengejekmu, menghinamu karena kau dianggap tak berhasil dalam mengurus keluarga, karena kau disebut-sebut sebagai wanita jalang dan materialistis. Padahal mereka tidak tahu apa-apa. Mereka hanya pandai membuat masalah baru tanpa mengintropeksi diri mereka terlebih dahulu. Aku jadi geram mendengar kata-kata mereka. Kalau saja mereka bukan keluarga dekat kita, ingin rasanya aku menghantam dan menjahit mulut mereka agar berhenti membuat gosip yang tak sedap mengenaimu
. Bukanya aku tak berani membelamu, hanya saja mereka terlalu tua, dan bukankah ibu pernah menasehatiku, ”kalau ada orang yang berbuat nggak baik terhadap kita, kita harus diamkan karena karma masih berlaku di muka bumi ini Ka.” dan aku sangat, sangat menghargai nasehatmu itu.

Itu bukan sekali, dua kali kau mendapat perlakuan tidak baik dari mereka. Mereka memang nggak punya perasaan Bu, dan yang terakhir kau di fitnah berselingkuh hingga terjadi percecokan yang paling hebat dari yang sebelumnya. Sebegitu tak tahannya dirimu atas ketidakadilan tersebut, kau terpaksa pergi meninggalkan aku dan Deddy. Kau pergi tepat pada saat aku terjaga
oleh mimpi meskipun tanpa nyanyian itu. Kau pergi pada tanggal 17 januari 2010, pukul empat ketika fajar belum tampak dari wajah bumi. Kau pergi dengan membawa luka serta kesedihanmu. Padahal tujuh hari sebelumnya, kita baru saja melangsungkan pesta ulang tahunmu yang ke-38.

Aku bingung mencarimu ibu. Aku mencoba untuk menghubungi kerabat dekat, kerabat jauh bahkan temanmu. Bertanya dimana kini kau berada, tapi mereka sama sekali tak mengetahuinya dan balik menanyaiku. Aku menangis ibu, dan kau tak tahu seberapa besar kekawatiranku dan Deddy yang begitu panik mencarimu kemana-mana. Seakan-akan kami berdua baru saja kehilangan jiwa kami, aku merasa tubuhku kosong, nafasku
terasa berat. Berhari-hari aku mengingat dan memikirkan keadaanmu. Aku takut kalau sakit yang kau derita kambuh lagi karena kau tak akan mampu melangkah  jika sakit itu kambuh. Aku takut jika aku tak bisa menemuimu lagi dan mendengarkanmu menyanyikan lagu itu untukku.

Bu saat itu tak ada lagi sandaran buat aku untuk bercerita. Tak ada lagi orang yang bisa aku percaya. Ayah terlalu sibuk dengan masa dudanya, adik juga, mereka hanya sibuk dengan diri mereka sendiri. Akulah kini yang bertanggung jawab, mengerjakan segala sesuatu di rumah. Ibu, sekarang  aku tak bisa menikmati masa remajaku, itu semua karena tanggung jawabku yang
tak bisa aku tinggalkan. Kerap kali aku jadi stres karena aku harus membagi waktuku antara kuliah dengan kerjaan. Aku juga tak pernah dihargai oleh mereka. Aku selalu saja dianggap tak bisa membuat mereka bangga, padahal mereka tahu sendiri bagaimana letihnya aku karena memikul beban ini sendirian.

Ibu andai saja ada dua pilihan, satu-satunya yang kupilih adalah ikut bersamamu, andai saja wanita Bali bebas memilih adat, aku yang pertama kali yang akan ikut adatmu, asalkan aku tetap berada di dekatmu, mendengarkan nyanyianmu, itu sudah membuatku merasa nyaman.

Sekali lagi aku ingin mendengarkan nyangiann itu ibu. Jika kita dipertemukan kembali, aku
ingin kau nyanyikan lagu itu lagi untukku seperti sepuluh tahun yang lalu di saat aku masih merengek-rengek dan selalu minta  kau rangkul.

Mitzutori
(bhs indo smt 5 B)MHSRWT. C. II

Cerpen Sedih : SEBARIS NYANYIAN DARI IBU bagaimana? sedih bukan?


Biografi Pudi E. Candra

Purdi E Chandra lahir di Lampung 9 September 1959. ia mulai berbisnis sejak ia masih duduk di bangku SMP di Lampung, yaitu ketika dirinya mulai beternak ayam dan bebek, dan kemudian menjual telurnya di pasar. Sosok Purdi E. Chandra kini dikenal sebagai pengusaha yang sukses. Bisnis “resminya” sendiri dimulai pada 10 Maret 1982, yakni ketika ia bersama teman-temannya mendirikan Lembaga Bimbingan Test Primagama (kemudian menjadi bimbingan belajar). Lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) Primagama yang didirikannya bahkan masuk ke Museum Rekor Indonesia (MURI) lantaran memiliki 181 cabang di 96 kota besar di Indonesia dengan 100 ribu siswa tiap tahun.

Waktu mendirikan bisnisnya tersebut Purdi masih tercatat sebagai mahasiswa di 4 fakultas dari 2 Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta. Namun karena merasa “tidak mendapat apa-apa” ia nekad meninggalkan dunia pendidikan untuk menggeluti dunia bisnis. Sejak awal Purdi muda sudah berani meninggalkan kota kelahirannya dan mencoba mandiri dengan bersekolah di salah satu SMA di Yogyakarta. Ibunya, Siti Wasingah dan ayahnya, Mujiyono, merestui keinginan kuat anaknya untuk mandiri. Dengan merantau Purdi merasa tidak tergantung dan bisa melihat berbagai kelemahan yang dia miliki. Pelan-pelan berbagai kelemahan itu diperbaiki oleh Purdi. Hasilnya, Ia mengaku semakin percaya diri dan tahan banting dalam setiap langkah dalam bisnisnya
. Bukan suatu kebetulan jika pengusaha sukses identik dengan kenekatan mereka untuk berhenti sekolah atau kuliah. Seorang pengusaha sukses tidak ditentukan gelar sama sekali. Inilah yang dipercaya Purdi ketika baru membangun usahanya. Kuliah di 4 jurusan yang berbeda, Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogya membuktikan kecemerlangan otak Purdi. Hanya saja ia merasa tidak mendapatkan apa-apa dengan pola kuliah yang menurutnya membosankan. Ia yakin, gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal meraih cita-cita. Purdi muda yang penuh cita-cita dan idealisme ini pun nekad meninggalkan bangku kuliah dan mulai serius untuk berbisnis. Sejak saat itu pria kelahiran Punggur, Lampung Tengah ini mulai menajamkan intuisi bisnisnya. Dia melihat tingginya antusiasme siswa SMA yang ingin masuk perguruan tinggi negeri yang punya nama, seperti UGM. Bagaimana jika mereka dibantu untuk memecahkan soal-soal ujian masuk perguruan tinggi, pikirnya waktu itu. Purdi lalu mendapatkan ide untuk mendirikan bimbingan belajar yang diberi nama, Primagama. Purdi memulai usaha sejak tahun 1982. Mungkin karena tidak selesai kuliah itu yang memotivasi ia menjadi pengusaha, kisah Purdi. Lalu, dengan modal hasil melego motornya seharga 300 ribu rupiah, ia mendirikan Bimbel Primagama dengan menyewa tempat kecil dan disekat menjadi dua. Muridnya hanya 2 orang. Itu pun tetangga. Biaya les cuma 50 ribu untuk dua bulan. Kalau tidak ada les maka uangnya bisa dikembalikan.

Segala upaya dilakukan Purdi untuk membangun usahanya. Dua tahun setelah itu nama Primagama mulai dikenal. Muridnya bertambah banyak. Setelah sukses, banyak yang meniru nama Primagama. Purdi pun berinovasi untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikannya ini. Sebenarnya yang bikin Primagama maju itu setelah ada program jaminan diri, ungkapnya soal rahasia sukses mengembangkan Bimbel Primagama. Kalau ikut Primagama pasti diterima di Universitas Negeri. Kalau nggak uang kembali. Supaya diterima murid-murid yang pintar diangkat jadi pengajar. Karena yang membimbing pintar, maka 90% bisa lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri
, lanjutnya, Dengan “jatuh bangun” Purdi menjalankan Primagama. Dari semula hanya 1 outlet dengan hanya 2 murid, Primagama sedikit demi sedikit berkembang. Kini murid Primagama sudah menjadi lebih dari 100 ribu orang per-tahun, dengan ratusan outlet di ratusan kota di Indonesia. Karena perkembangan itu Primagama ahirnya dikukuhkan sebagai Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia oleh MURI (Museum Rekor Indonesia).

Mengenai bisnisnya, Purdi mengaku banyak belajar dari ibunya. Sementara untuk masalah kepemimpinan dan organisasi, sang ayahlah yang lebih banyak memberi bimbingan dan arahan. Bekal dari kedua orang tua Purdi tersebut semakin lengkap dengan dukungan penuh sang Istri Triningsih Kusuma Astuti dan kedua putranya Fesha maupun
Zidan. Pada awal-awal berdirinya Primagama, Purdi selalu ditemani sang istri untuk berkeliling kota di seluruh Indonesia membuka cabang-cabang Primagama. Dan atas bantuan istrinya pula usaha tersebut makin berkembang.

Purdi yang lahir di Lampung ini memang jadi model wirausaha jalanan, plus modal nekad. la tinggalkan kuliahnya di empat fakultas di UGM dan IKIP Yogyakarta. Lalu dengan modal Rp.300 ribu ia dirikan lembaga bimbingan tes Primagama 10 Maret 1982 di Yogyakarta. Sebuah peluang bisnis potensial yang kala itu tidak banyak dilirik orang. la sukses membuat Primagama beromset hampir 70 milyar per tahun, dengan 200 outlet di lebih dari 106 kota. Kini Primagama sudah menjadi Holding
Company yang membawahi lebih dari 20 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti: Pendidikan Formal, Pendidikan Non-Formal, Telekomunikasi, Biro Perjalanan, Rumah Makan, Supermarket, Asuransi, Meubelair, Lapangan Golf dan lain sebagainya.
Walaupun kesibukannya sebagai entrepreneur sangat tinggi, namun jiwa organisatoris Purdi tetap disalurkan di berbagai organisasi. Tercatat Purdi pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogyakarta dan pengurus Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) DIY. Selain itu Purdi pernah juga tercatat sebagai anggota MPR RI Utusan Daerah DIY.