Dalam kurun waktu minggu2 ini dikabarka banyak sekali kejadian atau tindak kriminal tentang aksi begal. Bahkan pelaku begitu sadisnya hingga tega membunuh sasaran atau korban, tak tanggung2 mereka segerombolan membawa celurit atau samurai dan senjata api guna memperlancar aksi mereka. Begitu ngeri hidup dinegara hukum namun masyarakat merasa selalu terancam oleh hal2 tindak kejahatan seperti itu. Membuat risau dan tak aman bila jalan kemana2. Gerombolan itu semakin subur dinegeri tercinta ini, samakin hari semakin banyak kejadian, semakin banyak pula yang terjaring pihak keamanan, banyak pula yang terjaring oleh komunitas atau geng motor tsb yang akan menumbuh suburkan atas nama geng hingga sanak family dan menjadi kampung halaman gelap hingga menjadi sarang dimana mereka melahirkan personal2 baru yang lihai untuk menjalankan tugasnya sebagai pembegal. Kamu bisa terus pantau lewat berita2 di tv, daerah mana saja yg menjadi sarang gerombolan tsb. Kini semakin banyak kasus yang terungkap. Sebetulnya kejadian ini dari dulu sudah terjadi, namun saat inilah semakin semarak digemborkan bahwa dimana2 terjadi tindak pembegalan. Hal ini juga bisa disebut menodong. Salah satu berita mengabarkan adanya pelaku yang tertangkap lalu dibakar hidup2 saking geramnya atas kelakuan mereka yang semakin hari semakin merisaukan warga.
Amat sulit menyadarkan pribadi seseorang untuk menghindari pikiran dan tindak kejahatan. Apakah kita tetap menyalahka sipelaku? Saya tak tau jawabannya. namun beginilah adanya, sullitnya lowongan kerja, harga BBM setiap tahun terus naik, harga barang atw sembako membumbung tinggi dan terus meroket, mahalnya biaya untuk menyambung hidup, mental pekerja keras dimasayarakat semakin memble dan pengaruh2 lainnya yg menyebabkan seseorang nekat melakukan hal2 yang sadis, sedangkan perut perlu diisi dengan apapun itu caranya termasuk dengan cara membegal pengendara motor dimalam maupun siang hari, demi perut atau mendapat uang secara pintas dan cepat terus dapet banyak.
Namun perlu kita sadari, sekalipun kita boleh mengamati. Dalam kamus besar bahasa Indonesia aksi begal berarti menghadang, merampok, atau mencuri dijalan. Sebetulnya jika kita kaitkan, aksi begal bukan hanya dijalan, bukan hanya yang bermuka bengis, bukan hanya yg membawa celurit, bukan hanya yg terhimpit ekonomi dsb. Tapi banyak pembegal modern bukan dijalan tapi dikantor, berpakaian jas dan sepatu mengkilap, bawanya pulpen dan buku undang2 setebel buku haryy poter, mukanya bersih, seger , badannya wangi, dan mereka bukan orang bodoh tapi dengan segudang jabatan dan gelar pendidikan yang banyak dan tinggi dipundaknya, sudah mendapat gajih besar dan mengutamakan glamor. Ya, kamu sudah tw jawabannya yaitu para karuptor, tindakan sogok menyogok atau suap menyuap yang amat subur. Lalu apa bedaya pembegal dengan koruptor? Toh sama2 mencuri, sama2 merampok milik Negara eN masyarakat. Manis itu bukan hya gula. Dizaman modern ini, uang terasa manis hingga tak habis2 menggerotinya meski sudah punya banyak dan melimpah, tapi manusia selalu serakah tak pernah puas apa yg didapat. Ingin terus dan terus menimbun harta. Padahal kisah korun sudah mengingatkan kita, bahwa orang yang menimbun harta dialah yang akan tertimbun dan terkubur dalam tanah hidup2 yg akan mendapat murka Allah swt.
Akhirnya, marilah kita berhati2, lebih waspada dan prihatin dalam hidup ini, jangan biarkan pikiran dan hati kita buta, jika ingin mendapat sesuatu dengan cepat, jalan pintas dan dapat uang banyak terus mati masuk surga. Bukan itu kawan, bila ingin mendapat sesuatu kita harus bekerja keras, tw aturan dan gak boleh lewat jalan pintas. Islam mengajarkan untuk bekerja cerdas, bekerja keras dan bekerja ikhlas. Mari kita kembali pada jalan yg benar. Raihlah apa yang kw inginkan dengan selalu berharap mendapat ridho-Nya.
Kita berdoa, semoga kita selalu diberi keselamatan baik di dunia maupun kelak di akhirat. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar