Setiap hari, setiap saat pikiran dan waktu kita gunakan untuk berbagai tujuan dan misi manusia masing-masing. Hakikat hidup serta hikmah menjadi ibrah agar manusia bisa terus melakukan yang terbaik , berkualitas. Tangan dan kaki kita terus bergerak dikontrol dan digerakkan oleh otak atau pikiran. Apapun yang kita lakukan berawal dari output otak atau pikiran baik berupa perkataan atau tindakan lainnya.
Banyak orang yang menobatkan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna karena diberikan atau dianugerahkan akal. Akal sangat hebat. Dunia telah mengakui dan membuktikan keistimewaan akal. Misalanya manusia bisa membuat pesawat hingga mudah menempuh perjalanan yang sangat jauh dengan waktu singkat, membuat computer, membuat alat-alat bantu lainnya yang dapat memudahkan kegiatan atau aktivitas manusia. Semua dibuat karena kehebatan pikiran atau akal. Orang-orng yang berpikir kreatif telah memukau mata kita ketiak mereka membuat sesuatu yang berbeda, yang tadinya dianggap sepele menjadi yang luarbiasa. Para wirausaha, para pembuat kerajinan tangan dsb.
Maka dari itu, penulis ingin lebih menitik berakan pada pikiran. Bahwa apapun yang kita lakukan karena berasal dari apa yang kita pikirkan. Bila kita berpikir buruk maka dampak dari penampilan kita buruk, jelek dan tidak enak dipandang, muka cemberut, kening mengkerut. Bila kita berpikir positif dan optimis maka penampilan kita akan terlihat segar, tenang dan bergairah. Maka yang terpenting adalah input motivasi positif yang masuk dalam pikiran kita harus terus dipacu agar output yang dihasilkan merupakan sebuah kebaikan atau sesuatu yang positif.
Jika dalam pikirannya maling pastik akan maling, jika pikirannya ingin melakukan kebaikan pasti akan selalu melakukan kebaikan.
Bahkan dalam ajaran islam berpikir buruk terhadap orang lain (prasangka buruk) itu tidak boleh tapi yang dianjurkan adalahk husnudhan. Ini berlaku terhadapa sesama manusia mapun kepada sang Penguasa. Ketika mendapat musibah, kesusahan, kegentingan dan kesedihan, kita berpikir Tuhan tidak sayang sama kita. Padahal justru Tuhan lebih sayang dan mengetahui apa yang paling penting untuk diri kita. Lantas manusialah yang tertutup mata hatinya, tak bisa melihat hikmah dibalik semua yang terjadi. Allah sangat menanjurkan kepada hambaya untuk trus berpikir. “afala tatafakkarun” apakah kamu tidak berpikir? Disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, ini artinya sangat luas selain mengandung ilmu pengetahuan juga agar otak kita tidak beku, selalu dipake dan akan semakin jernih dan cerdas.
Maka kesimpulannya padai-pandailah memberi asupan atau input yang baik pada pikiran kita dan jangan lupa bahwa yang paling hebat dan kuat adalah hati kita yang tetap akan mengendalikan dan mengajak kepada kebaikan dan kemuliaan karena hati adalah lentera dan titipan Allah untuk menerangi setiap pribadi manusia masing-masing.
Bagaimana menurut anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar