Zaman
yang semakin canggih ini, kita memiliki budaya atau kebiasaan yang telah
menjadi rahasia umum. Yakni apapun yang kita lakukan, apapun yang kita cari dan apapun yang kita inginkan
serba canggih menggunakan sistem elektronik, menggunakan energi listrik dan
lain-lain. Termasuk mencari sumber informasi dan ilmu pengetahuan menggunakan
elektronik.
Efeknya
tentu ada yang positif atau negatif. Misalnya mencari tugas di google atau
mencari menggunakan media gatget (gejet), i-pad, tablet, Handphone, android dan
sebagainya. Memang terasa cepat dan efektif kita mendapatkan langsung apa yang kita cari. Pengetahuan yang kita inginkan
meskipun semua itu kita harus mempunyai
modal untuk memiliki dan membeli barang-barang berharga tersebut. Jika tidak
punya uang atau modal maka jangan harap mendapatkan barang tersebut.
Menurut
penulis alat elektronik tersebut akan menunjukkan rasa angkuh, sombong, dan
malas karena selain dengan fungsinya bisa dijadikan sebagai gaya hidup (life
style). Orang-orang masa kini terkadang menyalahgunakan alat-alat canggih
tersebut. Dibandingkan memanfaatkan fungsinya dengan baik. Dan yang lebih parah
adalah masyarakat kita mengabaikan buku. Entah itu buku bacaan, koran, majala
dan lain sebagainya. Kita lebih senang dan beralih pada gatget, internet,
handphone yang mudah dibawa dan dikantong atau barang elektronik canggih
lainnya. Buku semakin ditinggalkan, perpustakaan sepi pengunjung. Padahal bila
kit abaca, bila kita cintai, maka akan lebih fokus dibandingkan barang atau
atau internet misalnya. Karena saat kita memubka internet banyak suguhan iklan
dan informasi yang mengganggu dan belum tentu jelas atau akurat sumbernya.
Bila
telah mengabaikan buku, maka otak anak-anak kita, generasi bangsa akan menjadi
dangkal, miskin pengetahuan, tak bisa mengikuti jejak pendahulu dan tidak bisa
belajar dari orang-orang yang ahli pada bidang masing-masing.
Buku
lebih murah dan awet bahkan sebagai gudangnya ilmu dan informasi. Dapat
diwariskan untuk anak cucu kita kelak bila membutuhkannya. Dunia telah
membuktikan orang-orang sukses berawal dari membaca buku. Karena buku disusun
atau dibuat oleh orang-orang yang ahli pada bidang yang dikuasainya. Sebaliknya
orang-orang yang menulis dan membuat buku bisa sukses dan populer atau membumi.
Maka teruslah lestarikan budaya literasi. Membaca dan menulis jadikan sebagai
kesenangan dan ajang berbagi manfaat. Sekali lagi jangan abaikan buku. Jika
bisa tekuni, geluti, cintailah buku maka takaan pernah rugi dan pasti
bermanfaat dan sukses.*
Sebuah
pandangan pribadi.
Bagaimana
menurut anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar