Setiap orang memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin. pemimpin yang baik adalah mereka yang memenuhi syarat sebagai Q Leader. Pemimpin Q dalam hal ini memiliki tempat empat makna:
Pertama, Q berarti kecerdasan atau intelegence (seperti dalam IQ-Kecerdasan intelektual, EQ-Kecerdasan emosional, dan SQ-Kecerdasan Spiritual). Q-Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan IQ-EQ-SQ yang cukup tinggi.
Kedua, Q Leader berarti pemimpin yang memiliki quality, baik dari aspek visi maupun aspek manajerial.
Ketiga, Q Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki QI dibaca ‘chi’ bahasa mandarin yang berarti energy kehidupan.
Makna Q keempat adalah seperti yang di populerkan oleh KH. Abdullah Gymnastiar sebagai Qolbu atau Inner Self. Seseorang pemimpin sejati adalah seseorang yang sungguh-sungguh mengenali dirinya (qolbu-nya) dan dapat mengelola dan mengendalikannya (self manajement atau Qolbu Manajement).
Menjadi seorang pemimpin Q berarti menjadi seorang pemimpn yang selalu belajar dan bertubuh senantiasa untuk mencapai tingkat atau qadar Q (intelligence – quality-qi- qolbu) yang lebih tinggi dalam upaya pencapaian misi dan tujuan organisasi maupun pencapaian makna kehidupan setiap pribadi seorang pemimpin. Kepemimpinan Q mencakup tiga aspek penting (3G), yaitu:
1. Perubahan karakter dari dalam diri (character change)
2. Visi yang jelas (clear vision)
Kemampuan atau kompetensi yang tinggi (competence)
Ketiga hal tersebut dilandasi oleh suatu sikap disiplin yang tinggi untuk senantiasa tumbuh, belajar, dan berkembang baik secara internal (pengembangan kemampuan interpersonal, kemampuan teknis, pengetahuan, dll) maupun dalam hubungannya dengan orang lain (kemampuan interpersonal dan metode kepemimpinan). John Maxwell mengatakan, satu-satunya cara agar saya tetap menjadi pemimpin adalah saya harus senantiasa tumbuh, ketika saya berhenti tumbuh, orang lain akan mengambil alih kepemimpinan tersebut.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan seorang pemimpin dalam bertumbuh, yaitu:
1. Memupuk kesadaran diri (self awareness), kejujuran terhadap diri sendiri dan orang lain, kejujuran akan kekuatan dan kelemahan diri, serta adanya usaha yang tulus untuk memperbaiki kesalahan.
2. Dasar seorang pemimpin dalam memperlakukan orang lain di organisasi adalah persamaan derajat, tanpa harus menjilat ke atas-menyikut ke samping menindas kebawah.
3. Memiliki rasa ingin tahu dan keterbukaan sehingga orang lain dapat menyampaikan kritik dan saran secara jujur, lugas dan penuh rasa hormat kepadanya.
4. Bersikap transparan dan mampu menghormati pesaing atau musuh
5. Memiliki kecerdasan, kecermatan, dan ketangguhan sehingga mampu menjalankan fungsi kepemimpinannya.
6. Memiliki rasa kehormatan diri dan disiplin diri sehingga mampu bertanggungjawab atas prilakunya. Memiliki kemampuan komunikasi, semangat kerja tim, kreatif, percaya diri, inovatif, dan mobilitas.
Sumber: diolah dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar