Kekaguman saya terhadap 13 bab strategi perang sun tzu serasa tak ada habisnya dan salah satunya pelajaran berharga yang bisa kita tarik dari strategi hebat itu adalah aplikasinya bagi personal development kita. Dari pola strategic thinking yang dikembangkan sun tzu, kita bisa megaplikasikannya dalam empat tahap penembangan diri, yaitu: pertama, mengenali diri sendiri, kedua, memposisikan diri, ketiga, mendobrak diri. Dan keempat, aktualisasi diri.
Mengenal diri sendiri adalah dasar dari tindakan-tindakan untuk mencapai sebuah cita-cita besar. Dalam 13 Bab setrategi perang sun tzu dinyatakan, “Mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri sekaligus mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan, maka 100 kali berperang 100 kali menang. “Sementara, “Mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri tetapi tidak mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan, aka 100 kali berperang, 50 kali menang 50 kali kalah. “Sebaliknya, “Tidak tahu kekuatan dan kelemahan diri sendiri maupun kekuatan dan kelemahan lawan, maka 100 kali berprang 100 kali pasti kalah.”
Dibanding ciptaan Tuhan yang lainnya, boleh dikatakan manusia adalah ciptaan yang paling sempurna. Kesempurnaan di sini dapat dilihat dari kelengkapan sisi-sisi menusia itu sendiri, yaitu ada kebaikan ada pula keburukan. Ada kekuatan ada pula kelemahan. Manusia sebagai makhluk berpotensi yang selalu bertumbuh menuju aktualisasi dirinya, harus mengenali kedua sisi tersebut sebaik-baiknya.
Contoh: setelah menganalisis diri dengan saksama, kita dapati bahwa kita memiliki kekuatan personal seperti kreatifitas, ketajaman analisis, penerimaan terhadap hal-hal baru, semangat belajar yang tinggi, serta cita-cita atau tujuan-tujuan pribadi yang mulia. Tetapi pada saat yang sama, kita merasa memiliki kelemahan seperti kurang disiplin, tidak fokus, kurang konsisten, tidak berani mencoba, atau tidak berani ambil resiko.
Pada kasus ini, kita lihat betapa kekuatan berupa potensi-potensi diri yang istimewa menjadi sulit berkembang, karena kelemahan-kelemahan yang tidak bisa dikendalikan atau dikelola dengan baik.
Titik krusialnya di sini adalah, memaksimalkan potensi atau kekuatan dan sekaligus meminimalkan pengaruh kelemahan kita. Caranya: pertama berkomvtmen untuk menghilangkan pengaruh kelemahan-kelemahan tersebut.
Kedua, melakukan usaha yang sungguh-sungguh untuk menghentikan pengaruhnya setiap kali kelemahan diri tersebut muncul.
Ketiga, menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baru yang mendorong mencuatnya potensi kita, dan pada saat bersamaan membenamkan kelemahan-kelemahan kita.
Dan ketiga hal ini harus dimulai sekarang juga’Action is power’ Tindakan adalah kekuatan!
Demikian dari saya Andrie Wongso
Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam sukses luar biasa!
www.andriewongso.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar