Motivasi belajar mengalami grafik naik turun. Motivasi semakin
meningkat seiring tercapainya hasil belajar. Dilihat dari segi kejiwaan yang
mengalami perkembangan, kondisi rohani dan kondisi fisik serta kematangan siswa
juga mempengaruhi motivasi belajarnya.
Cita-cita siswa
Cita-cita timbul karena perkembangan kepribadian dari proses
perkembangan akal, moral, kemauan dan nilai-nilai kehidupan. Motivasi belajar
telah terlihat sejak kecil, mulai dari ingin bisa berjalan, ingin bisa membaca,
menulis atau bahkan menyanyi. Setiap keberhasilan dalam belajar membuat siswa
merasa tertantang dan cinta akan hal yang dipelajarinya, sehingga menjadikannya
sebagai cita-cita dalam hidupnya.
Dari segi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat
memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan
dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan,
dan kemudian kemauan menjadi cita-cita.
Kemampuan
Kemampuan siswa dalam memahami memahami mata pelajaran, erat
kaitannya dengan tingkat kecerdasan siswa. Orang dengan IQ tinggi mungkin lebih
cepat memahami, tetapi bagi yang tingkat rata-rata atau rendah tidaklah menjadi
masalah. Yang terpenting adalah ulet dan konsisten dalam belajar.
Kondisi
Kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada motivasi
belajar.Seorang siswa yang sedang marah-marah akan mengganggu perhatian
belajar. Siswa yang sehat dan gembira akan mudah berkonsentrasi.
Lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat
tinggal, teman. Lingkungan yang aman, tertib, indah semangat dan motivasi
belajar siswa menjadi lebih kuat.
Teknologi informasi
Belajar interaktif bisa diwujudkan dengan bantuan teknologi
informasi. Siswa bisa dibuat lebih tertarik dan antusias dalam belajar
dengan cara baru, misalnya selama ini guru hanya menjelaskan dengan kata-kata
diperjelas dengan gambar melalui layar seperti melalui in focus. Contoh lain
belajar bahasa Inggris dengan video.
Kualitas guru
Kualitas guru
Kemampuan guru dalam mengajar sangat dibutuhkan. Seorang guru
diharuskan ahli dalam bidangnya, mampu mengayomi siswanya, memberikan contoh
yang baik. Guru juga dituntut pandai dalam mengatur waktu, memberikan pelajaran
sampai siswa benar-benar paham. Selain itu, guru tidak emosional dan memberikan
hukuman dan penghargaan secara adil dan mendidik.
Sekian
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar