BEJ adalah singkatan dari: “B” dari blame
myalahkan orang lain; “E” dari Excusess beralasan; “J” dari Justify
menghakimi/membenarkan orang-orang yang miskin, ketika terjadi sesuatu hal
didalam hidupnya dia, dia sibuk BEJ. Blame; dia menyalahkan lingkungannya, dia
menyalahkan Negara, menyalhkan presidennya, bahkan menyalahkan orang tuanya,
bahkan pula menyalahkan engkonya, karena dilahirkan miskin maknnya searang dia
merasa sebagai turunannya orang miskin atau menyalahkan pendidikannya,
menyalhkanumurnya, menyalahkan bahwa dia merasa tidak ada peluang, dia selalu
menyalahkan lalu dia juga Excuse/ beralasan: Saya masih muda, saya masih belum
belajar, saya belum pengalaman. Ini yang menyedihkan, orang-orang yang selalu
BEJ seringkli yang dia katakana adalah
kebenaran , tetapi saya tegaskan sekali lagi bahwa kebenaran itu tidak ada
manfaatnya! Satu-satunya manfaat untuk dva adalah menghentikan dia untuk
menjadi kaya, menghentikan dia untuk take action/ bertindak untuk menjadi lebih
baik, menghentikan dva untuk belajar menjadi lebih baik. Kemudian justify/
menghakimi/ membenarkan: ketika ada orang lain yang lebih sukses daripada dia,
dia bilang “O… terang asaja, tidak heran, sdah layak dan sepantasnya”. Dia
selalu justify orang lain yang lebih sukses daripada dia tanpa belajar. Ketika
ada orang yang kaya dia selalu omong: terang saja dia kaya, dia anaknya orang
kaya…, sekolah di luar negeri bahasa inggris lancer…, kenal anak menteri
dimodalin BMW,,,. Ya terang saja dia sekarang sukses dalam usahanya….”
pertayaan saya: “Ada tidak anaknya orang miskn yang sekarang sukses dan kaya?
Jawabannya selalu: ada. Tapi ketika ada orang yang terbiasa men-Justify/
membenarkan orang lain lebih hebar daripada dia, maka dia akan ngomong
bagaimana? “Oh terang saa, dia anaknya orang miskin toh.. Saya tau kenapa dia
bisa kaya. Ya karena dia daya juangnya kuat. Dan ya terang saja, anaknya orang
miskin daya juangna harus kuat. “Ketika kita taya: “lah kamu kenapa?” dia
jawab: “lah saya anaknya orang menengahsih…, maknya daya juang saya menengah…”lihat
cara berpikirnya. Ketika orang tidak berhasil, dia akan selalu Tell Story, dia
akan menceritakan blame, excuse, atau justify.
Nah prisip
milyarder yang diceritakan disini adalah selalu belajar, bukan menyalahkan.
Ketika dia belum berhasil, dia selalu Tanya: apa yang harus saya pelajari dari
kejadian ini yang akan membuat saya jadi lebih baik, lebih hebat, lebih
dahsyat, lebih kat, lebih kaya, lebih langsing, lebih harmonis, lebih tahan
lama, dan lebih dari apapun. .. Sehingga kita maju selangkah lebih baik
dibandingkan orang yang menyalahkan. Pertayaan saya : sudah belajar apa anda
hari ini belajar apa yang akan membuat anda jadi lebih baik? Selalu Tanya hal
ini tiap hari, sehingga apapun yang terjadi dalam hidup ini, kita arti yang
akan membuat kita menjadi lebih baik.
Banyak
orang menyalahkan keadaan misalnya karena miskin, keran lingkungan tidak
mendukung, masyarakat kumuh, dan alas an lain yang juga mempengaruhi karakter
dan kehidupan sesorang.
Dibalik
semua itu duina telah membuktvkan anak orang miskin bisa menjai orang kaya,
anak yang hdidup dilingkungan yang kumuh tetapi tumbuh menjadi orang yang
berwibawa. Banyak yang bilang jika tidak sekolah dan tidak mengenyam pendidikan
tidak akan sukses tetapi fakta membuktikan bagi orang-orang yang tidak sekolah
justru lebih kaya dan sukses dari pada yang sekolah atau sarjana.
Hal ini
bisa kia istilahkan sebagai sumber mata air ditengah-tengah kekeringan atau
sebagai lilin ditengah kegelapan. Daripada mengeluh tetang air yang kering
lebih baik berpikir bagaimana caranya agar menapatkan air atau menciptakan
sumber air. Ketika gelap jangan mencela kegelapan tetapi berpikirlah agar bisa
tetap terang. Ketika tak dapat lowongan pekerjaan ciptakanlah peluang kerja
sebanyak-banyaknya sehingga dapat bermanfaat bagi orang lain.
Jangan
biarkan keadaan menghambat pada perjalanan kita menuju impian-impian besar
kita. Selama masih bernafas kita masih bisa berusaha. Karena manuisia telah
dikaruniai otak yang cerdas untuk berpikir kreatif. Maka hendaknya memanfaatkan
semaksimal mungkin agar kita dapat mencapai apa yang kita harapkan seperti
hidup sukses baik dunia maupun akhirat. Amin.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar