Senin, 02 November 2015

Hemat

Hemat pangkal kaya rajin pangkal pandai. Ini sebuah kalimat sederhana namun banyak mengandung makna dan banyak serta mendalam. Tapi masih banyak yang abai pada pesan tersebut. Salah satu keuntungan dari keuntungan dari hemat adalah sebagai kehati-hatian kita agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hidup hemat harus diterapkan agar terwujudnya kehidupan yang sejahtera dan tidak serba kekurangan bahkan menjaga dan agar terhindar dari meminta-minta.
Hemat merupakan upaya kita dimasa yang panjang dan akan datang. Bisa dikatakan agar terjaga dari prilaku boros atau berlebihan. Lebih sederhanannya agar dapat menyambung hidup dihari esok. Misalnya permborosan dalam makanan yang kita sajikan begitu banyak dan serba ada sehingga membutuhkan biaya yang tak sedikit seperti ada ikan, daging, ayam, susu, roti, buah-buahan, sayuran dll. Padahal anjuran Rasulullah untuk hemat jika makan makanlah secukupnya seadanya jangan berlebihan agar dihari esok tak pusing memikirkan bekal atau persediaan.
Contoh lain saat kita berbelanja ke pasar atau supermarket segalanya kita beli tanpa terencana tak sesuai kebutuhan asal menyenangkan hati main samber saja. Istilah bijak sesuatu yang kita inginkan belum tentu sebagai kebutuhan pokok. Mayoritas orang lupa akan hal tersebut sehingga tanpa terasa banyak mengikis uang dan pengeluaran menjadi membengkak mengeluarkan untuk hal yang tidak begitu penting.
Hemat lawannya boros dan siapa yang tidak hemat berarti ia boros dan pemborosan adalah sifat syetan. Menghambur-hamburkan uang atau sesuatu yang kita miliki padahal diluar sana masih banyak sekali orang-orang yang membutuhan uluran tangan kita. Masih banyak orang-orang yang lebih rendah dan tidak punya dan mereka membutuhkan bantuan kita yang memiliki kelebihan.
Islam menganjurkan untuk berbagi, untuk berkasih sayang dan melindungi pada orang-orang lemah dan tidak mampu, sisihkan harta kita untuk mereka yang berhak, bukan untuk kesenangan sendiri atau menghambur-hamburkan harta yang kita miliki dengan sesuka hati.
Dunia telah membuktikan pada orang yang sering berbagi apa yang mereka miliki, imbal baliknya mereka mendapat ketenagan dan kebahagiaan batin, kedamaian baik diduia maupun diakhirat. Ingat tubuh ini butuh asupan setiap hari baik jasmani maupun rohani. Misalkan makan adalah untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan ibadah seperti solat, ngaji dll merupakan kebutuhan rohani. Lantas bagaimana jika kebutuhan keduanya tak diberi asupan maka hasilnya tak ada keseimbangan pula antara jiwa dan raga. Tak akan memiliki gairah atau kekuatan serta semangat untuk hidup.
Sungguh kita akan merasakan hasil dari hemat yang kita upayakan. Karena didalamnya hemat juga melatih pikiran  kita untuk mengkaji atau berpikir sebelum bertindak atau memutuskan sesuatu. Menimbang baik buruknya atau memilih mana yang baik dan mana yang terbaik. Maka jika hal itu sudah dilakukan kita tidak akan salah memilih dan akan selalu mengutamakan yang paling pentig dalam hidup kita sehingga kedepan hidup kita akan menjadi lebih baik dan berkualitas atas kerja keras kita untuk terus berlatih bersabar untuk hidup semangat. Rajinlah menabung maka anda termasuk orang yang hemat karena selalu menyisihkan pendapatan untuk dipakai sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Selamat mencoba semoga sukses. *An-Nahl
Wallhua’lam semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar