Senin, 23 November 2015

SURAT UNTUK AYAH (1)

Ayah… kini aku memanggil namamu kembali, melalui surat ini ingin aku sampaikan rasa yang aku alami selama bersamamu. Aku tau engkau galak ketika engkau memukulku karna aku tak mau sekolah ini saat aku sekolah dasar (SD) saat itu aku tak menyangka engkau melakukannya dan akupun tak tersadar mengapa aku sangat bodoh dan tak mau menuruti perintahmu untuk berangkat sekolah, padahal alasanku tak mau sekolah karna engkau tak mau memberi uang jajan untukku walaupun tak banyak uang yang aku minta hanya lima ratus rupiah saja. Tetapi aku heran dengan kepolosanku mengapa hari itu engkau tak memberi uang jajan harianku, aku membencimu ayah.
Suatu hari aku diajak sama ayah ke sawah sambil membawa Kerbau hewan peliharaan ayah, disana aku senang bisa melihat burung-burung beterbangan, rerumputan yang menari-nari dan pesawahan yang luas dan berair, sambil bermain air berjalan-jalan, aku bahagia dan riang menikmati semua itu. Sedangkan ayahku berputar-putar mengarahkan kerbaunya untuk membajak sawah orang lain yang menyewanya. Hari itu sudah siang, cuaca panas sekali, tetapi mengapa ayah tetap semangat dan tak pernah lelah tuk bekerja.
Hari itu aku mendapat pencerahan baru, aku mengetahui sedikit demi sedikit apa yang dikerjakan oleh ayah, kadang kala ayah menyuruhku memandikan dan memberikan pakan kerbau peliharaannya. Dan aku menyukai itu, sampai-sampai alasan aku tak mau sekolah bukan karena uang jajan lagi, tetapi karena aku suka dengan binatang peliharaan ayah sekaligus sumber usaha keluarga. Tetapi tetap saat itu ayah memarahiku lagi menyuruhku untuk rajin sekolah sambil membisikkan “Janganlah kamu menyukai pekerjaan ayah, jangan kamu ingin seperti ayah tetapi kamu harus menjadi orang yang lebih dari ayah, kamu harus sukses nak.” Imbuh ayah. Tapi pikiranku sekolah itu sangat membosankan, menakutkan dan amat malas bawaannya. Selain karena otak saya aku dibawah rata-rata juga teman-teman yang kurang menyukaiku karena faktor ekonomi yang serba kekurangan dan pastinya aku termasuk kurang cerdas dan lambat mencerna setiap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Salah satu pengalaman semasa SD adalah ketika pulang sekolah tidak langsung pulang tetapi ngebolang mencari jangkrik, belalang, ikan dan hewan-hewan lain yang aku sukai. Hal itu sangat asik bagiku , itu sebagai hiburan dan kenangan yang tak terlupakan. Selain suka binatang tertentu aku juga suka layang-layang. Sampe-sampe keasikan main layang-layang dan gak mau masuk sekolah.
Kini aku sudah masuk (SMP), jarak dari rumah kesekolah cukup jauh tetapi pada saat itu masih banyak anak-anak yang jalan kaki sehingga tetap semangat dalam sehari-harinya berangkat sekolah. Ku masih ingat bagaimana pertama kali aku sekolah. Sepulangnya aku langsung tertidur kelelahan karena baru pertama berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh untuk aku tempuh. Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar