Selasa, 24 November 2015

Jika Menulis Sejak Usia Dua Tahun

Dizaman yang semakin modern ini, begitu cepat perkembangan teknologi informasi. Begitu pula perkembangan atau pertumbuhan anak. Usia dua tahun itu sudah pintar berbicara, lincah atau ngoceh. Pertanyaannya berapa usia kita sampai saat ini. Andaikan sejak usia dua tahun apapun yang kita omongkan dan keluarkan dari mulut lalu kita tulis sudah pasti banyak buku yang telah kita buat atau kita tulis. Begitulah kiranya seperti yang disampaikan oleh Bapak Hadori, M.Pd, saat mengisi materi pada anak Jurnalis SMKN1 Puloampel pada tanggal 06 Februari 2014 yang lalu.
Menulis itu mudah, semudah saat kita berbicara, bercengkrama, curhat, bahkan menggosip. Itulah keistimewaan seorang penulis. Mereka kreatif. Apapun yang dibicarakan dan berkembang menjadi tulisan. Maka hendaknya hal ini menjadi motivasi bagi yang ingin menjadi penulis profesional. Bahkan tak lupa akan pentingnya buku diary. Hal ini suatu saat akan membantu membuka dan mengingat memori apa saja yang pernah kita lalui. Apapun yang terjadi, apalagi yang penting kita tulis, maka hal itu akan menjadi sangat menarik.
Maka teruslah menulis. Tulislah apa saja yang ada dalam pikiranmu, kelak engkau akan menyadari tahu-tahu tulisanmu begitu tajam dan bagus. Semoga kita tetap diberikan kesemangatan untuk terus berusaha mengejar impian kita untuk menjadi penulis handal atau profesional.
Untuk penulis pemula seperti kita sebagai pelajar amat mudah misalkan tentang opini atau tanggapan kita tentang keadaan atau kondisi sekolah, saran serta kritikan kita disertai fakta-fakta yang ada. Itupun sudah diacungi jempol kalau sudah bisa. Itung-itung menjalin komunikasi dan memberikan informasi untuk warga sekolah dan sebagai harapan-harapan besar untuk kemajuan sekolah. Atau tentang kedisiplinan sekolah yang kurang baik, untuk memumculkan ide tentang tulisan tersebut buatlah sebuah pertayaan yang nantinya jawaban tersebut dirangkai kembali menjadi tulisan yang sistematis. Misalnya apakah disekolah kitas sudah menerapkan budaya disiplin? Jika belum kenapa? Apa saja penyebabnya dan siapa saja yang berpengaruh dan berkaitan tentang kedisiplinan siswa misalkan bagian kesiswaan atau kurikulum atau OSIS. Kita bisa menggali semua itu menjadi bahan tulisan yang menarik. Selain tentang kedisiplinan boleh juga diangkat tema tentang bagaimana tentang fasillitas sekolah apakah sudah memadai apa belum, jika belum apa alasannya dan bagaimana kalkulasinya dengan jumlah siswa yang banyak tetapi fasilitas sekolah kurang seperti computer, lapangan olahraga, dan fasilitas alat praktik lainnya yang menjadi pertanyaan besar, apa jadinya jika sekolah kita jalan ditempat tanpa ada perubahan. Bagaimana bisa mahir dan memiliki kompetensi yang bagus bila alat untuk praktek saja tidak punya sama saja beli kucing dalam karung kata pribahasa.
Akhirnya kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Hadori, S.Si, M.Pd, dan Ibu Erina Nizam, S.Pd, yang telah berbagi wawasan dan ilmu kepada kami anak-anak Jurnalis SMKN1 Puloampel semoga bermanfaat.
Salam hangat Pembina Jurnalis*

1 komentar: