Kamis, 23 April 2015

Jurnalis Itu Menyenangkn



Jurnalistik itu menyenangkan, karena banyak sesuatu yang dapat kita peroleh dari kegiatan jurnalistik. Misalnya seorang wartawan yang selalu tahu informasi tentunya yang baru, hangat atau update. Selain itu dapat memberikan informasi kekhalayak ramai. Hiburan dan pendidikan atau hal-hal yang sakral lainnya jurnalistiklah pelakunya. Kemudahan untuk berbagi dan merupakan sebuah karya yang tak pernah mati. Apalgai hingga menjadi jurnalis atau wartawan yang professional bahkan hingga menjadi bos atau direksi, direktur yang bergerak dibidang media pers itu sangat memberikan keuntungan yang sangat besar.



Ilmu jurnalistik mudah dipelajari, semua orang dapat belajar ilmu seni dalam jurnalistik karena kuncinya adalah berlatih, berlatih dan terus berlatih. Optimis dalam menghadapi segala tantangan. Tangguh dalam menghadapi ujian, selalu belajar dari kesalahan dan pengalaman hingga terbentuk karakter jurnalis yang sesungguhnya yang benar-benar ditujukan untuk mengabdi dan mencerdaskan anak bangsa.
Berpikir kreatih  dan inovatif.  itulah karakter yang harus dimiliki oleh seorang jurnalis baik itu dalam menggali informasi atau bisnis di dunia pers atau media seperti koran, majalah, radio, televise dan media massa lainnya. Kemudahan akan selalu menyertai jika berpikir positif, berniat atau bertujuan baik karena sesunggunya dibalik kesulitan terdapat kemudahan.
Bagi pembaca, anda, saya. Baik yang telah mahir sebagai jurnalis atau yang ingin memulai dan merintis ingatlah pesan saya bahwa jurnalitik itu sangat menyenangkan. Begitu banyak figur atau teladan yang dapat kita amati dan kita lihat perjuangan hingga kesuksesan yang mereka telah dapatkan. Perjalanan dari hanya seorang jurnalis ecek-ecek (biasa) namun bila terus digeluti dengan rasa sabar dan optimis, pikiran dan karakternya akan berubah. Semakin dewasa dan semakin matang. Bahkan hingga kedudukannya akan menjadi lebih baik misalkan menjabat sebagai pimpinan redaksi, redaktur dan jabatan lainnya yang hanya tugasnya duduk yang tidak perlu terjun ke lapangan.
Beberapa tokoh yang terkenal di Indonesia yang sukses berawal dari gemar untuk menulis, menggali berita atau informasi salah satu yang saya katahui yakni Dahlan Iskan yang memiliki media group jawa pos, Surya Palo yang telah memilki metro TV dan harian umum Media Indonesia. Masih banyak tokoh-tokoh sukses lainnya yang merintis dari bidang jurnalistik.
Jika kesan anda buruk terdhadap jurnalis berarti itu berasal dari ulah jurnalis yang tidak professional karena tak ada seorang jurnalis yang menimbulkan kemudharatan atau malapetaka serta merugikan orang lain jika jurnalis tersebut berkarya dan menjalankan tugas dengan baik dan benar sesuai dengan kode etik yang mereka emban.
Menjadi jurnalis tak perlu menunggu saat dewasa nanti karena saat ini pelajarpun diberikan hak untuk bisa menggeluti jurnalistik. Jika ingin lebih mendalami atau menambah wawasan tentang jurnalistik kita bisa mencari atau menanyakan pada organisasi jurnalis yang ada di Indonesia. Misalnya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Wartawan Indonesia (AWI), atau Ikatan Jurnalis Televisi (IJT). Semua oraganisasi tersebut dengan terbuka akan mensosialisasikan atau memberikan pelajaran serta informasi tentang jurnalistik atau kewartawanan. Jadi tunggu apalagi jika kesempatan terbuka lebar, belajarlah menjadi jurnalis, jika telah belajar, aplikasikankanlah hingga pada akhirnya memberikan kesan bahwa jurnalistik itu menyenangkan. (MP). An-Nahl
Sebuah pandangan pribadi.
Bagaimana menurut Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar